Mengulas Sablon Plastisol, Karakteristik, Hingga Cara Menyablon
Ilustrasi : proses sablon plastisol

Meski dunia fashion terus berkembang, kaos sablon tetap memiliki tempat tersendiri bagi para pecintanya. Selain nyaman, desainnya yang menarik dan tidak monoton menjadi daya pikat dari kaos sablon. Salah satu jenis sablon yang sering digunakan di percetakan garmen adalah sablon plastisol.

Sablon plastisol adalah teknik sablon yang menggunakan tinta plastisol, terbuat dari resin PVC dan plasticizer, semacam cairan kental dan bening. Kali ini kami akan mengulas lengkap sablon yang satu ini, mulai dari karakteristik, alat dan bahan, hingga cara sablon plastisol.

Karakteristik Sablon Plastisol

Contoh sablon plastisol dapat Anda lihat pada kaos dengan hasil cetakan yang lebih cerah dan terang. Untuk lebih jelas, berikut adalah karakteristik dari sablon plastisol:

1. Tidak Bercampur dengan Warna Kaos atau Kain

Karakteristik tinta ini membuatnya hanya menempel pada permukaan, tanpa menyerap jauh ke dalam serat kain, seperti pewarna berbahan dasar air. Sehingga dapat menghasilkan desain yang tajam di atas kain, tanpa khawatir tinta bercampur dengan warna kain.

2. Tidak Gampang Kering pada Suhu Normal

Dalam proses pengerjaan, Anda membutuhkan suhu yang tinggi untuk mengeringkan tinta plastisol, yaitu sekitar 300-330F (sekitar 143-166C).

3. Dapat Membuat Layer Warna Tanpa Khawatir Warna Menyatu Satu Sama Lain

Saat diaplikasikan pada kain, ini akan membuat tinta tidak gampang mengalir atau menyatu dengan warna yang lain. Sehingga Anda dapat membuat layer warna pada kain, meskipun tinta masih dalam keadaan basah. Bahkan Anda bisa mengaplikasikan 10 warna sekaligus dalam waktu yang sangat cepat.

4. Dapat Diaplikasikan pada Banyak Bahan Berbeda

Selain pada bahan kaos, Anda juga dapat mengaplikasikan plastisol banyak bahan. Dua kriteria utama untuk bahan sablon plastisol adalah:

  • Mampu menahan panas terutama saat proses pengeringan
  • Cukup berpori sehingga tinta dapat menempel dengan baik pada serat

Plastisol tidak akan menempel pada bahan yang tidak berpori, seperti kaca, plastik, kayu, atau nilon.


Alat dan Bahan untuk Sablon Plastisol

Untuk menyablon dengan tinta plastisol, Anda membutuhkan beberapa alat dan bahan, yaitu:

1. Screen Pencetak Sablon

Ini merupakan bagian penting dari sablon plastisol, karena merupakan perantara pemindahan desain dari komputer ke permukaan kain. Screen sablon terdiri dari kain screen dan bingkai screen yang umumnya terbuat dari kayu atau alumunium.

Idealnya, untuk memilih ukuran screen, pastikan ukuran screen Anda lebih lebar dari desain yang akan Anda cetak. Misalnya ukuran desain Anda adalah A4, ukuran screen harus lebih dari A4.

Sedangkan untuk kain screen, dibedakan berdasarkan ukuran pori-pori screen dengan satuan T (thicks). Untuk tinta plastisol, biasanya menggunakan kain screen dengan ukuran T90 hingga T150.

Harga screen sablon bergantung pada ukuran screen, bahan bingkai (kayu atau alumunium), hingga ketebalan pori-pori kain screen. Untuk screen sablon dari kayu dengan ukuran 30x40 cm dengan ketebalan kain T120 harganya sekitar 28 ribuan.

2. Rakel Sablon 

Yaitu alat yang berfungsi untuk mendorong dan menekan tinta pada screen, sehingga desain dapat tercetak pada permukaan kain. Alat ini biasanya terbuat dari kayu, dengan ujungnya terbuat dari karet atau kayu.

Harga rakel sablon mulai dari Rp12.500 hingga Rp75.000, tergantuk panjang kayu rakel.

3. Kertas Kalkir

Merupakan kertas yang dapat Anda gunakan untuk membentuk pola desain pada permukaan screen sablon. Namun jika Anda tidak memilikinya, Anda juga bisa menggunakan kertas HVS. Untuk harga kertas kalkir mulai dari Rp12.500 per 10 pcs, tergantung ukuran kertas.

4. Tinta Sablon


Tinta sablon berguna untuk memberi warna pada pola dari desain yang Anda inginkan. Anda dapat langsung membeli tinta khusus sablon plastisol yang tersedia dengan aneka warna.

Umumnya harga tinta dengan mulai dari Rp61.000 per 1 kilogram, tergantung pada merek, berat dan warna.

5. Obat Afdruk

Sebelum mencetak pola ke permukaan kain, desain dari komputer terlebih dahulu dipindahkan ke kain screen melalui proses yang disebut afdruk. Untuk memindahkan desain dari kertas ke screen sablon, membutuhkan pengemulsi yang biasa disebut obat afdruk.

Untuk sablon plastisol, Anda bisa menggunakan emulsi yang solvent based atau pengemulsi khusus sablon plastisol. Harganya sekitar Rp21.500 per 200 gram.

6. Alat Afdruk

Setelah kain screen diolesi pengemulsi, selanjutnya dilakukan proses afdruk pada alat khusus afdruk. Harga alat afdruk mulai dari Rp350.000.

7. Meja Sablon

Digunakan sebagai alas kaos dan penyangga screen saat penyablonan berlangsung. Harga meja sablon mulai dari Rp1.000.000

8. Penyemprot Air


Alat ini digunakan untuk membersihkan cairan pengemulsi, setelah film desain tercetak pada kain screen. Anda bisa menggunakan selang kran di rumah dengan cara menyemprotkan air pada kain screen, hingga semua pengemulsi atau obat afdruk hilang.

9. Cairan Pembersih dan Sikat

Ini digunakan untuk menghapus desain yang sudah tercetak pada kain screen, untuk diganti dengan desain yang lain. Cara menghilangkan sablon plastisol yaitu dengan menggunakan sikat, sabun cuci, dan cairan pemutih. Cuci bersih hingga bekas desain hilang.

10. Hair Dryer atau Heat Gun

Berfungsi untuk mengeringkan tinta plastisol. Setelah selesai mencetak desain, Anda dapat mengeringkan tinta dengan heat gun atau hair dryer. Harga heat gun mulai dari Rp50.000

11. Kaos Polos

Anda dapat membeli kaos polos satuan di marketplace. Harga kaos mulai dari Rp18.200 tergantung dari ukuran dan bahan kaos.

Secara keseluruhan, untuk Anda yang mau memulai usaha sablon plastisol, harga sablon plastisol adalah Rp1.739.700, dengan rincian sebagai berikut:


Cara Sablon Plastisol

Setelah memiliki semua alat dan bahan, Anda dapat melakukan sablon plastisol secara manual. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan Anda telah memiliki desain dan menentukan dimana letak desain tersebut pada kaos.
  2. Cetak desain yang ingin disablon pada kertas kalkir.
  3. Lalu lakukan proses afdruk.
  4. Pertama olesi pengemulsi pada kain screen bolak balik secara merata. Lalu kertas kalkir yang telah berisi gambar desain, diletakkan di atas alat afdruk.
  5. Kemudian tempelkan kain screen di atas kertas kalkir, timpa dengan pemberat, lakukan pemanasan atau penyinaran selama kurang lebih 5 menit. Untuk yang menggunakan kertas HVS, olesi kertas dengan minyak saat proses afdruk.
  6. Kemudian, siram cairan pengemulsi pada kain screen hingga bersih, lalu keringkan.
  7. Bersihkan meja sablon, bila perlu beri lem papan agar kain tidak bergerak saat proses sablon.
  8. Masukkan kaos pada papan meja sablon, pastikan permukaannya rata dan tidak bergelombang.
  9. Posisikan screen sablon sesuai dengan letak desain yang Anda inginkan di atas kaos.
  10. Setelah posisi screen sablon pas, aduk tinta agar kekentalan rata. Lalu tuang tinta pada permukaan screen, balur dengan menggunakan rakel sepanjang gambar desain.
  11. Setelah itu, tekan tinta menggunakan rakel ke atas dan kebawah sebanyak 2 hingga 3 kali.
  12. Terakhir angkat screen sablon, keringkan dengan hair dryer, kaos selesai disablon.

Untuk memulai usaha sablon plastisol, Anda dapat membeli alat dan bahan pada marketplace kesayangan Anda. Jika belum memiliki modal, Anda bisa bekerja sama dengan usaha sablon plastisol terdekat. Cukup dengan menawarkan desain buatan Anda pada calon konsumen.

Selain sablon plastisol, Anda juga bisa bekerja sama dengan OSCAS, konveksi tas yang menerima sablon tas. Sejak 2015 kami telah memproduksi berbagai jenis tas, mulai dari tas seminar, ransel, goodie bag, hingga tas wanita. Hubungi kami untuk mendapatkan tas berkualitas dengan harga yang lebih murah.