Download our available apps

Peluang Usaha Mie Aceh dan Analisa Usahanya

Pewarta - Prana Hikmat
Peluang Usaha Mie Aceh dan Analisa Usahanya
Foto dari Canva Pro

Masyarakat Indonesia begitu menggemari sajian makanan dari mie. Hal ini dibuktikan dengan maraknya bisnis di bidang kuliner yang mengandalkan menu mie. Mungkin saat ini Anda juga terpikirkan peluang usaha mie Aceh dan analisa usahanya.


Pada dasarnya, mie bisa disajikan dengan berbagai topping yang semakin menggugah selera. Mie Aceh menjadi salah satu kuliner yang menyajikan mie dengan bahan pelengkap lainnya. Tidak sedikit yang menggemari mie ini sehingga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.


Perbedaan Mie Aceh dengan Jenis Sajian Mie Lainnya

Sajian mie lezat ini memang berasal dari Aceh. Namun, Anda tidak perlu jauh-jauh kesana karena kuliner ini sangat populer di luar Aceh. Sebenarnya, proses pembuatan mie Aceh tidak jauh berbeda dibanding mie lainnya yang sudah pernah dicoba.


Mie aceh merupakan jenis mie goreng yang dikenal sebagai salah satu bentuk kekayaan kuliner nusantara. Mie Aceh menggunakan bahan dasar mie yang dikenal dengan lomi. Lomi berbeda dari mie lainnya karena bentuknya lebih melebar.


Sementara itu, bahan pembuatan mie lomi sendiri sama saja dengan mie lainnya, yaitu dari adonan tepung. Jadi, perbedaan mendasar dari mie lomi adalah bentuknya yang khas. Salah satu keistimewaan dari mie Aceh yang membuatnya lebih mudah dikenali.


Selain itu, ciri lainnya yang bisa ditemui dari sajian mie ini adalah pelengkapnya. Mie Aceh biasanya dicampur dengan anek seafood seperti udang dan cumi. Terlebih kuah mie Aceh dikenal kaya akan bumbu bercita rasa lezat. Banyak yang menggemari mie Aceh sehingga Anda bisa mempelajari peluang usaha mie Aceh dan analisa usahanya.


Ciri Khas Mie Aceh yang Disukai Banyak Orang

Ketika merasakan mie Aceh, Anda akan merasakan sensasi berbeda karena teksturnya lebih tebal. Tidak hanya itu, berbagai macam tambahan di atasnya juga semakin menggugah selera. Biasanya sajian mie Aceh ditambah dengan daging sapi, kambing, cumi, maupun udang.


Mie juga dibumbui semacam kari dengan cita rasa gurih dan pedas. Tidak sedikit yang merasa ketagihan ketika pertama kali mencoba sajian mie ini. Adapun mie Aceh sendiri biasa disajikan dengan digoreng kering maupun berkuah.


Anda bisa memilih menu mie Aceh goreng maupun dengan kuah gurih serta nikmat. Jika untuk usaha, sebenarnya menyajikan kedua jenis mie Aceh ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan demikian, konsumen bisa memilih mie aceh goreng atau berkuah secara leluasa.


Tidak hanya itu, mie Aceh juga seringkali ditaburi toping lainnya. Misalnya dengan ditabur bawang goreng, mentimun, potongan jeruk nipis, dan bawang merah. Perpaduan ini begitu sedap sehingga bisa menarik konsumen.


Tips Usaha Mie Aceh Bagi Pemula

Banyak contoh pengusaha mie Aceh yang sudah sukses menjalankan usahanya. Tak tanggung-tanggung, bahkan ada pula yang omsetnya sudah puluhan juta. Bagi yang tertarik dengan bisnis ini, yuk simak beberapa tips yang bisa diikuti sebelum berbisnis mie Aceh.

1. Tahu Cara Membuat Mie Aceh

Sebagai pebisnis pemula, mungkin Anda belum mengetahui lebih detail mengenai cara membuat mie Aceh. Terutama yang rasanya lezat dan menarik pembeli yang merasa penasaran. Pada dasarnya, trial membuat mie Aceh tidak cukup satu kali saja bagi pemula.


Diperlukan beberapa kali percobaan agar bisa menghasilkan olahan mie Aceh dengan cita rasa yang pas. Oleh karena itu, Anda bisa belajar teknik membuat mie Aceh yang benar pada pihak yang sudah ahli membuat mie Aceh.


Jika tidak memungkinkan menemuinya secara langsung, Anda bisa melihat contoh resepnya di internet karena cukup banyak bertebaran.

2. Memiliki Tempat Produksi Mie Sendiri

Jika modal mencukupi, sebaiknya membuat tempat produksi mie sendiri. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa menghasilkan olahan mie Aceh dengan resep terbaik. Dengan memproduksi bahan baku mie sendiri juga bisa membuat kualitas mie lebih terjaga.


Umumnya mie yang dibuat sendiri tidak terlalu membutuhkan bahan pengawet. Hal ini karena hasil mie yang diproduksi bisa langsung digunakan untuk membuat mie Aceh.  Jika membeli bahan baku mie di distributor lain, kualitasnya memang tidak bisa dipastikan.


Mengingat tidak sedikit distributor yang nakal karena menjual bahan baku mie yang tidak layak konsumsi. Hindari mematahkan kepercayaan karena tidak hati-hati dalam memilih mie yang berkualitas.

3. Melihat Potensi Pemasaran Mie Aceh

Sajian mie yang dikenal masyarakat memang semakin bervariasi. Jenisnya terus bertambah sehingga persaingan di bidang mie ini lumayan ketat. Namun, mie Aceh tentunya memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat.


Meski bisnis mie goreng kian menjamur, tidak ada salahnya mencoba usaha mie ini karena potensinya yang masih cukup besar.


Analisa Bisnis Mie Aceh Terbaru

Memahami seputar mie Aceh tidak lengkap tanpa mengetahui analisa usahanya. Terlebih jika Anda hendak menjadikannya sebagai ladang bisnis. Yuk simak analisanya berikut ini jika berminat memulai usaha mie Aceh.

1. Memperkirakan Masa Penggunaan Peralatan

•    Penggunakaan etalase atau gerobak sekitar 3 tahun
•    Peralatan memasak mie Aceh dengan durasi pemakaian 3 tahun
•    Pemakaian peralatan makan dan minum kurang lebih selama 2 tahun
•    Peralatan pelengkap seperti meja dan kursi dalam waktu sekitar 3 tahun
•    Peralatan tambahan lainnya dengan masa pemakaian sekitar 1 tahun

2. Menghitung Investasi untuk Peralatan

•    Gerobak atau etalase makanan = Rp2.100.000
•    Peralatan memasak = Rp850.000
•    Peralatan makan = Rp600.000
•    Meja dan kursi = Rp650.000
•    Peralatan tambahan lainnya = Rp250.000
Total investasi peralatan untuk membuat mie Aceh adalah sebesar Rp4.450.000

3. Menghitung Penyusutan Peralatan Per Bulan

•    Etalase atau gerobak = 1/30 x Rp2.100.000 = Rp70.000
•    Peralatan masak = 1/30 x Rp850.000 = Rp28.300
•    Peralatan makan dan minum = 1/30 x Rp600.000 = Rp20.000
•    Meja dan kursi = 1/30 x Rp650.000 = 21.700
•    Peralatan tambahan lainnya = 1/30 x Rp250.000 = Rp8.300
Total biaya penyusutan per bulan = Rp148.300

4. Menghitung Biaya Variabel Per Bulan

•    Mie basah atau lomi (Rp13.000 x 4 kg x 30 hari) = Rp1.560.000
•    Daging sapi (Rp50.000 x 2 kg x 30 hari) = Rp3.000.000
•    Udang (Rp18.000 x 2 kg x 30 hari) Rp1.080.000
•    Sayuran dan bumbu (Rp60.000 x 30 hari) = Rp1.800.000
•    Gas 3 kg ( Rp17.000 x 8) = Rp136.000
•    Sewa tempat jualan = Rp500.000
•    Biaya kebersihan dan listrik = Rp130.000
Total biaya variabel per bulan = Rp8.206.000

5. Menghitung Biaya Operasional Per Bulan

Biaya operasional = biaya penyusutan + biaya variabel
=Rp148.000 + Rp8.206.000
=Rp8.354.000

6. Menghitung Pendapatan dan Keuntungan Per Bulan

Pendapatan = 26 porsi mie Aceh x Rp12.000 x 30 hr = Rp9.360.000
Keuntungan = pendapatan – biaya operasional
=Rp9.360.000-Rp8.354.000
=Rp1.006.000


Peluang usaha mie Aceh dan analisa usahanya di atas bisa menjadi referensi yang tepat. Mengingat sajian mie memang memiliki tempat tersendiri di masyarakat karena banyak peminatnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba membuka bisnis kuliner ini karena banyak yang menyukai mie Aceh.

Pewarta : Prana Hikmat
Editor : Ali JIhad

Apa reaksi anda?

Fokus Berita