Download our available apps

Perbedaan Shockbreaker Gas dan Oli, Berikut Ulasannya!

Pewarta - Prana Hikmat
Perbedaan Shockbreaker Gas dan Oli, Berikut Ulasannya!
Ilustrasi : Perbedaan Shockbreaker Gas dan Oli

BLOG OSCAS - Shockbreaker merupakan sistem suspensi yang tugasnya menyerap kejutan pada jalan ketika kendaraan sedang bergerak. Secara singkat, shockbreaker ini merupakan peredam kejutan yang terdiri dari banyak komponen. Terdapat 2 jenis shockbreaker yakni tipe gas dan oli. Lalu apa perbedaan shockbreaker gas dan oli?


Sebelum membahas perbedaan keduanya, terlebih dahulu mari mengulas tentang fungsi dari shockbreaker itu sendiri. Shockbreaker merupakan komponen berbentuk tabung yang memiliki fungsi menyerap guncangan yang bisa mengakibatkan adanya rolling pada kendaraan.


Secara teknis, shockbreaker ini terdapat piston yang memisahkan dua ruang yang berisikan fluida atau biasa dikenal dengan oli shockbreaker. Letak shockbreaker ini biasanya terletak dalam pegas coil. Pada kendaraan roda dua, shockbreaker ini ada di dalam per berbentuk spiral.


Perbedaan Shockbreaker Gas dan Oli


Pada dasarnya shockbreaker gas juga merupakan shockbreaker oli yang memiliki desain yang sama yang telah ditambahkan gas nitrogen yang bertekanan rendah. Fungsi dari gas nitrogen ini adalah untuk mencegah masalah aeration. Untuk lebih jelasnya, simak perbedaanya di bawah ini:


1. Karakteristik dan Pemakaian


Perbedaan shockbreaker gas dan oli yang bisa dilihat pertama adalah karakteristiknya. Shockbreaker tipe gas dari segi karakteristik lebih keras dibandingkan tipe oli.

Mengapa? Ini dikarenakan gas nitrogen pada tipe gas memberikan dorongan pada oli yang membuat oli cenderung bergerak lebih cepat dalam merespon medan jalan.


Sedangkan berbicara ketahanan dalam pemakaian, shockbreaker tipe gas akan lebih awet dan lama digunakan daripada tipe oli. Ini terjadi karena gas nitrogen adalah zat peredam panas sehingga membuat shockbreaker tetap dingin saat digunakan.


2.  Efek Bantingan Gas yang Ditimbulkan


Terkait kinerja shockbreaker pada kendaraan, baik menggunakan tipe oli atau gas ternyata menurut beberapa orang berbeda. Ada yang beranggapan jika menggunakan shockbreaker tipe gas membuat bantingan pada mobil menjadi lebih keras.


Namun, pada beberapa pabrik pembuat shockbreaker ini menciptakan suspense yang sebenarnya hamper setara. Force dari tipe gas dibuat lebih tinggi dibandingkan tipe oli. Meskipun demikian, tipe gas tidak seluruhnya berisi gas, namun terdapat juga oli di dalamnya.


3. Komponen Pendukung Shockbreaker


Meskipun shockbreaker gas dan oli di desain sama, ada perbedaan mendasar yang cukup signifikan diantara keduanya. Perbedaan shockbreaker gas dan oli bisa dilihat dari tabungnya. Pada shockbreaker tipe gas memiliki tabung tabung gas berisikan gas yang memiliki tekanan rendah sedangkan oli tidak.


4. Shockbreaker Gas Lebih Responsif


Pada mobil-mobil balap biasanya lebih banyak menggunakan shockbreaker tipe gas. Ini dikarenakan tipe gas lebih responsif dibandingkan shockbreaker tipe oli. Keunggulan lain yang dimiliki tipe gas ini adalah bisa mencegah kotoran dan jug air agar tidak masuk ke dalam shockbreaker.


Meskipun demikian, tipe oli dan gas memiliki fungsi yang sama yakni untuk meredam guncangan agar kabin kendaraan tidak terguncang saat berkendara. Meski kecil, shockbreaker memiliki tugas yang berat. Semakin sering membawa beban berat, maka akan semakin menurun kinerja shockbreaker itu sendiri.


Kapan Shockbreaker Harus Diganti?


Jika performa suspense dirasa sudah tak semaksimal saat awal digunakan, mungkin itu salah satu pertanda bahwa shockbreaker sudah harus diganti. Biasanya kinerja shockbreaker ini melemah di tahun ketiga sampai kelima kendaraan digunakan.


Adapun ciri yang langsung bisa dirasakan adalah apabila ayunan mobil terasa berlebihan pada saat melewati lubang maupun polisi tidur. Terdapat rembesan oli pada sil shockbreaker yang mengakibatkan tekanan menjadi menurun sangat drastis.


Ciri lain yang bisa dilihat juga adalah jika sudah keluar bunyi “bletak” atau tumbukan antar komponen shockbreaker maka bisa disimpulkan bahwa kinerja berkurang. Untuk menjaga kestabilan kendaraan, sebaiknya ganti shockbreaker jika keadaanya sudah seperti di atas.


Tak hanya itu saja, jika keadaan ban sudah botak maka itu juga merupakan suatu pertanda bahwa shockbreaker kendaraan mungkin sudah tidak berfungsi dengan baik.

BACA JUGA :

Paling Ampuh! Inilah Cara Memperbaiki Pompa Oli Samping Rx King


Proses penggantian tidak harus berpatokan pada lama atau tidaknya kendaraan digunakan. Jadi, jika ciri diatas sudah dirasakan mungkin segeralah lakukan penggantian.
Itulah tadi ulasan tentang perbedaan shockbreaker gas dan oli yang sebenarnya tidak memiliki begitu banyak perbedaan. Jika ingin performa berkendara yang nyaman dan aman, segeralah mengganti shockbreaker jika kinerjanya sudah mulai menurun.
Meta desc:

Pewarta : Prana Hikmat
Editor : Ali JIhad

Apa reaksi anda?

Fokus Berita