Download our available apps

Fungsi Stator pada Torque Converter dan Cara Kerjanya

Pewarta - Prana Hikmat
Fungsi Stator pada Torque Converter dan Cara Kerjanya
Gambar Torque Converter

BLOG OSCAS - Pada mobil dengan transmisi otomatis atau matic dilengkapi kopling hidrolik, kopling tipe ini dikenal dengan torque converter yang di dalamnya ada komponen stator. Lantas, apa fungsi stator pada torque converter mobil matic?

Dengan adanya komponen torque converter inilah yang jadi pembeda antara mobil matic dan mobil dengan transmisi manual, meskipun cara pengoperasinnya berbeda namun fingsinya sama untuk memutus aliran tenaga mesin.

Nah, jika ingin mengetahui komponen apa saja yang ada di torque converter, termasuk fungsi dan cara kerja sistem transmisi tersebut. Yuk, bisa simak ulasan di bawah ini!


Fungsi Torque Converter


Ada beberapa fungsi dari torque converter pada mobil matic, selain memutuskan aliran tenaga dari mesin ke penggerak roda mobil. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:


  1. Untuk menghubungkan mesin dengan transmisi hidrolik
  2. Sebagai peredam kejutan atau getaran pada mesin
  3. Meningkatkan momen yang dihasilkan mesin
  4. Meratakan putaran mesin dan mencegah stall atau lug


Untuk memaksimalkan fungsi torque converter agar berjalan baik, tentunya didukung komponen yang ada di dalamnya seperti stator, pompa impeller, turbine runner, cover konverter, dan lock up clutch. Berikut penjelasan komponen tersebut.


Fungsi Komponen Torque Converter


Adapun fungsi dari komponen pada torque converter mobil matic bisa diketahui pada pembahasan dibawah ini. Yuk, simak penjelasannya hingga akhir!


1. Stator


Fungsi stator pada torque converter adalah mengarahkan aliran minyak ATF pada bagian belakang dari vane pump impeller. Aliran minyak ini diteruskan ke bagian sudu yang ada di turbine runner agar searah dengan putaran mesin.


2. Pompa Impeller


Pompa impeller dihubungkan dengan poros engkol melalui drive case, sehingga ketika diputar maka komponen ini akan ikut berputar. Pada pompa impeller terdapat komponen seperti vane dan guide ring yang memiliki peran cukup penting.


3. Turbine Runner


Turbine runner memiliki fungsi untuk mengubah gaya sentrifugal oleh minyak ATF menjadi energi putar, sehingga menggerakan poros input transmisi matic. Komponen ini memiliki vane yang berfungsi menerima gaya sentrifugal dari minyak ATF.


4. Cover Torque Converter


Cover torque converter berfungsi sebagai tempat beroperasinya minyak transmisi matic, serta menjaga berbagai komponen yang ada di torque converter agar tidak mengalami kerusakan. Selain itu, komponen ini untuk mencegah kebocoran minyak ATF.


5. Lock Up Clutch


Lock up clutch berfungsi untuk menghubungkan putaran turbine runner dengan cover torque converter, komponen ini hanya akan berfungsi pada putaran mesin tertentu saja, hal ini bertujuan untuk menyamakan putaran pada komponen torque converter.


Cara Kerja Torque Converter


Adapun cara kerja torque converter pada mobil transmisi matic adalah dengan menggunakan prinsip hidrolik, memanfaatkan gaya sentrifugal yang terjadi pada minyak ATF. Pada saat mesin berputar, maka pompa impeller ikut berputar dan minyak dialirkan melalui stator untuk menggerakan sudu di turbine.

Pada  putaran mesin atau rpm tertentu, akan terjadi perbedaan momen antara pompa impeller dengan turbine runner, hal ini karena turbine runner harus menahan beban kendaraan yang besar, meskipun pompa impeller berputar cepat.

Cara kerja torque converter pada mobil matic tentu saja  erbeda dengan mobil transmisi manual yang menggunakan sistem gesek. Maka dari itu, komponen torque converter pun perlu perawatan rutin agar fungsinya tetap optimal.

Demikian fungsi stator pada torque converter dan komponen yang ada di sistem transmisi otomatis pada mobil matic ini, cara kerjanya cukup sederhana namun secara pengoperasiannya berbeda dengan transmisi pada mobil manual.

Pewarta : Prana Hikmat
Editor : Ali JIhad

Apa reaksi anda?

Fokus Berita