Download our available apps

Beragam Potensi Pengembangan Tanaman Kemiri

Pewarta - Prana Hikmat
Beragam Potensi Pengembangan Tanaman Kemiri
Foto : Tanaman Kemiri

BLOG OSCAS - Indonesia sudah dikenal sebagai negara dengan rempah-rempah yang sangat melimpah. Karena kelimpahan tersebut, pada zaman penjajahan berbagai negara di dunia sangat berambisi untuk menguasai rempah-rempah yang ada di indonesia. Wajar saja, pasalnya saat itu rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Terbukti hingga saat ini banyak produk rempah-rempah yang diekspor ke berbagai negara seperti lada, cengkeh, pala, kemiri, hingga kayu manis.


Produk rempah-rempah tersebut kebanyakan dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada makanan indonesia yang menjadikan makanan indonesia memiliki cita rasa. Namun, seiring berkembangnya zaman banyak penelitian yang dilakukan guna memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Di indonesia sendiri pemanfaatan tersebut sudah banyak dilakukan, salah satunya dalam tahap penelitian, dimana suatu tumbuhan sudah dapat dimanfaatkan mulai dari akar sampai ujung tumbuhan tersebut. salah satunya adalah tanaman kemiri (Aleurities moluccana).


Tanaman kemiri berasal dari kepulauan maluku dan menyebar dari sebelah timur Asia hingga Fiji di kepulauan Pasifik. Produk dari tanaman kemiri yang paling dikenal adalah biji kemiri yang digunakan sebagai bumbu makanan yang dapat menggurihkan masakan. Produk lain yang tidak kalah terkenalnya adalah minyak biji kemiri yang mengandung lemak hingga 60% yang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dengan menggunakan alalt pengepresan. Minyak biji kemiri tersebut telah banyak dimanfaatkan sebagai perawatan rambut, produk kecantikan, bahan baku industri sabun dan cat.


Prospek pengembangan tanaman kemiri ini masih berkembang dengan pemanfaatan bagian lain dari tumbuhan tersebut. berikut penjelasan prospek pengembangan tanaman kemiri.


Sebagai Obat Anti Kanker


Bagian tanaman yang telah terbukti sebagai antikanker secara etnofitomedis adalah korteksnya yang utamanya mengandung tanin, yang mempunyai aktifitas sebagai imunostimulan, yakni dengan meningkatkan sekresi Tumor Necrosis Factor (TNF) dan sebagai agen antiproliferatif yang juga menginduksi apoptosis. (Gali-Muhtasib et al., 2001).

Sebagai Antibakteri


Bagian tanaman lain yang terbukti memiliki khasiat adalah kulit batang kemiri. kulit batang kemiri diketahui mengandung senyawa alkaloid golongan piridin-piperidin (Melinda, 2005). Kulit batang kemiri biasanya digunakan secara tradisional sebagai pengobatan, diantaranya sebagai obat disentri, urus-urus, luka infeksi, sembelit (Kardono et al., 2003). Alkaloid merupakan senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam kulit batang kemiri. senyawa alkaloid dapat diekstrak dengan memanfaatkan perbedaan sifat kepolaran, dimana senyawa tersebut dapat diekstrak dengan menggunakan senyawa kloroform, etanol, asam asetat dengan perbandingan (90:5:5) (Pratiwi, 2007). Senyawa tersebut berfungsi untuk menghambat aktivitas bakteri gram positif yang menginfeksi manusia, seperti Staphylococcus aureus.


Sebagai Bahan Bakar Alternatif


Kali ini bagian yang dimanfaatkan adalah limbah padat kemiri yaitu cangkang kemiri. cangkang kemiri yang merupakan limbah padat kemiri ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat atau biobriket dan dapat digunakan untuk proses pembakaran rumah tangga maupun industri kecil. Biobriket merupakan salah satu alternatif sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan dekade ini, yang mana memanfaatkan limbah padat organik. Telah diketahui bahwa cangkang kemiri mengandung holoselulosa dan lignin masing-masing sebasar 49.22% dan 54,46%. Kandungan lignin tersebut sangat berpotensi dalam pembuatan biobriket. Penelitian telah dilakukan bahwa cangkang kemiri memiliki spesifikasi briket yang sudah memenuhi standar SNI yang mencakup parameter kadar air, kadar abu, zat terbang, kadar karbon, dan nilai kalor.

Sebagai Penghasil Enzim


Enzim merupakan suatu senyawa polimer yang terdiri dari rantai protein. Enzim memiliki fungsi sebagai biokatalisator atau katalis yang dapat mempercepat suatu reaksi. enzim dapat dibuat menggunakan fermentasi dengan memanfaatkan proses fermentasi dan dibantu dengan penambahan substrat guna menstimulus proses sehingga menghasilkan produk enzim tertentu. Proses fermentasi merupakan proses aktivitas mikroorganisme yang dapat memproduksi senyawa metabolit primer ataupun sekunder di dalam sel, yang tidak memanfaatkan oksigen dan membutuhkan nutrisi. Biji kemiri merupakan memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai nutrisi dalam penghasilan enzim. Hal tersebut dikarenakan potensi minyak yang ada pada biji kemiri sebesar 50%-60% (b/b). Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai substrat pada proses fermentasi untuk menghasilkan enzim lipase oleh Aspergillus niger. Hal tersebut dikarenakan A. niger dapat memanfaatkan biji kemiri yang kaya akan lipid tersebut menghasilkan enzim lipase. Lipase sendiri telah banyak digunakan pada industri kosmetik, oleopangan, industri susu, dan minyak, dimana lipase dapat digunakan untuk menghidrolisis minyak nabati menjadi asam lemak dan gliserol.

Artikel ini disusun oleh : Rinaldi Butar Butar, Mahasiswa S1 Teknik Bioproses Institut Teknologi Del

Pewarta : Prana Hikmat
Editor : Ali JIhad

Apa reaksi anda?

Fokus Berita